By: Erlin Nurhalimah (030112b019)
BAB I
PEMBAHASAN
1.
STRATEGI MENGIKUTI PERKULIAHAN/BELAJAR
A.
Pengertian Belajar
Belajar
merupakan perubahan perilaku maupun pengetahuan yang relatif menetap disebabkan
oleh pengalaman, strategi
belajar bersifat individual, artinya strategi belajar yang efektif bagi diri
seseorang belum tentu efektif bagi orang lain (De Poter & Mike Hernacki,1999: 154).
B.
Strategi Belajar
1. Konsep Belajar Mandiri
Ø Menyadari bahwa hubungan antara pengajar dengan dirinya tetap
ada, namun hubungan tersebut diwakili oleh bahan ajar atau media
belajar,
Ø Mengetahui konsep belajar mandiri,
Ø Mengetahui kapan ia harus minta tolong, kapan ia membutuhkan
bantuan/dukungan,
Ø Mengetahui kepada siapa dan dari mana ia dapat memperoleh
bantuan/dukungan.
2. Media Belajar
Ø Mengetahui kapan ia perlu mempergunakan media belajar,
Ø Menyadari bahwa ia harus mengetahui cara mempergunakan media belajar.
3. Strategi Belajar Efektif
Ø Mengetahui Strategi Belajar yang Efektif.
C.
Tips Mengikuti Belajar
Untuk bisa
belajar dengan baik khususnya di bangku perkuliahan, ada beberapa tips mengikuti belajar, yaitu:
1.
Pahami kontrak perkuliahan,
2.
Mengikuti tatap muka minimal 75%,
3.
Belajar terlebih dahulu materi yang akan disajikan oleh dosen,
4.
Tidak terlambat mengikuti kuliah,
5.
Pilih posisi duduk yang strategis,
6.
Membuat catatan kuliah yang merupakan intisari materi perkuliahan,
7. Aktif bertanya dan berdiskusi dengan dosen, jangan jadi mahasiswa
datang, duduk, dengar, catat. Jadi latihlah kemampuan berbahasa,
8. Salin kembali catatan kuliah secara rinci
dan sistematis ke dalam buku khusus.
D. Proses Aktif Mengikuti
Kuliah, Mendengarkan, dan Mencatat Basis Belajar.
1.
Pemberian Kode Catatan,
2.
Mengingat Mempelajari Catatan,
3.
Mengerti bukan Menghafal,
4.
Memindahkan Informasi,
5.
Mengasosiasikan.
E. Tujuan Belajar
Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan
tujuan belajar adalah kebutuhan siswa, mata ajaran, dan guru itu sendiri. Suatu tujuan pembelajaran setidaknya memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi
untuk belajar, misalnya: dalam situasi bermain peran,
2. Tujuan mendefinisikan tingkah laku
siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat diamati,
3. Tujuan menyatakan tingkat minimal
perilaku yang dikehendaki, misalnya pada peta pulau jawa, siswa dapat mewarnai
dan memberi label pada sekurang-kurangnya tiga gunung utama.
F.
Komponen Belajar
Tujuan belajar terdiri dari 3 (tiga) komponen yaitu:
1.
Tingkah laku terminal,

2. Kondisi-kondisi tes,

3. Standar perilaku.

G.
Manfaat Motivasi Belajar
1.
Motivasi sebagai Pendorong Perbuatan,

2.
Motivasi sebagai Penggerak Perbuatan,

3.
Motivasi sebagai Pengarah Perbuatan.

2.
STRATEGI MENCATAT
A .
Pengertian Mencatat
Mencatat
merupakan salah cara manusia meningkatkan efektivitasnya dalam mempelajari
sesuatu.
Menurut
Adejumo & Ehindero mencatat dengan efektif mencakup tiga hal, yaitu
1. mampu
mengidentifikasi gagasan utama dan hubungan antar gagasan tersebut dalam suatu
paparan,
2. mampu
memahami makna dibalik gagasan-gagasan tersebut,
3. mampu
menyajikan gagasan-gagasan tersebut dengan bahasa anda sendiri.
Mencatat
dengan efektif dalam banyak penelitian terbukti meningkatkan kemampuan
pembelajaran. Kurang lebih 14 abad yang lampau, Ali bin Abu Thalib pun juga
telah mengemukakan pentingnya mencatat lewat peribahasa yang sangat terkenal
sampai sekarang yaitu “ ikatlah ilmu dengan mencatatnya”.
Hasil
penelitian lain yang cukup menarik adalah, ada eksperimen untuk membandingkan
efektivitas pembelajaran diantara 3 metode pembelajaran yaitu:
1. Dosen
membuat catatan di papan tulis atau layar, mahasiswa diminta mengembangkan materi
dan catatan sendiri,
2. Mahasiswa
diberi materi full,
3. Mahasiswa
diberi outline atau garis besar materi saja dan kemudian diminta mengembangkan
materi tersebut menjadi catatan.
B.
Manfaat
Mencatat
Ada beberapa manfaat dari mencatat, yaitu:
1. Tidak
mengantuk dan tetap fokus saat kuliah,
2. Memiliki
dokumentasi tentang apa yang dijelaskan oleh dosen,
3. Membantu
anda dalam belajar,
4. Membantu
anda mengemukakan ide dan gagasan dengan bahasa anda,
5. Bahan
untuk diskusi dengan teman,
6. Bahan
untuk mengerjakan tugas dan makalah.
C.
Hambatan
Mencatat
Meskipun
mencatat telah terbukti banyak manfaatnya, namun tidak banyak mahasiswa yang
menguasai teknik mencatat yang baik, alasannya antara lain:
a. Kecepatan
Kecepatan berbicara orang rata-rata 2 – 3 kata per detik, sedang kecepatan
menulis adalah 0.2 – 0.3 kata per detik. Artinya kita harus pandai memilih,
memilah dan merangkum informasi mana yang perlu kita catat,
b. Pandangan
bahwa ‘saya lebih baik mendengarkan penjelasan dari pada mencatat’. Pendapat
ini tidak sepenuhnya salah, namun apabila kita tidak cepat-cepat mencatat
informasi penting yang disampaikan dosen, bisa jadi anda akan lupa,
c. Pandangan
bahwa ‘saya bisa meminjam atau memfotokopi catatan teman nanti setelah kuliah’.
Pandangan ini dalam banyak hal akan merugikan anda, pertama menambah biaya,
kedua seringkali anda tidak paham maksud catatan tersebut, ketiga seringkali
anda lupa meminjam catatan sampai mendekati masa ujian,
d. Menggunakan
hasil catatan anda adalah salah satu tantangan besar juga, sebab seringkali
karena kita mencatat dengan cepat, tulisan kita menjadi tidak terbaca. Ataupun
kalau bisa dibaca, maksudnya menjadi tidak jelas. Untuk itu penting sekali
untuk menelaah ulang catatan kita dan membandingkan pemahaman kita dengan
pemahaman teman-teman kita untuk topik yang sama. Apabila kita memiliki catatan
yang lengkap, hal itu akan memudahkan kita untuk belajar dan mengerjakan
tugas-tugas.
D.
Tips
Mencatat yang Efektif
Ada
2 tips yang bisa dilakukan untuk bisa mencatat secara efektif yaitu:
1. Persiapan Sebelum
Mencatat
Sebelum
mencatat harus paham dulu topik dan tujuan dari kuliah, bacaan atau diskusi
yang akan dicatat. Apabila materi untuk kuliah atau acara tersebut telah
tersedia, agar disarankan untuk membacanya terlebih dahulu.
Lebih
bagus lagi jika menggaris bawahi atau mencatat hal-hal yang belum dimengerti
untuk nanti ditanyakan di kelas atau di acara tersebut. Pahami juga terminologi
atau istilah-istilah yang digunakan dalam materi tersebut, sehingga nantinya
dapat langsung ‘nyambung’ dengan pokok bahasan. Datang ke kuliah atau acara
lebih awal, dan pilihlah tempat duduk di depan.
Dapat
memilih buku catatan yang sesuai dengan keinginan, ada banyak pilihan buku
catatan misalnya buku strip, loose leaf, block note, buku saku, notepad dan
lain-lain. Apabila mencatat dalam buku saku, note pad atau kertas anda harus
ingat untuk mengorganisasikan atau menyalin catatan tersebut untuk menjadi
sebuah catatan yang utuh. Loose leaf saat ini sangat diminati oleh mahasiswa,
karena sangat fleksible untuk menyusun ulang sesuai dengan masing-masing kuliah
yang diikuti. Selain buku catatan juga harus siap dengan alat tulis. Ada
beberapa mahasiswa suka mencatat dengan pensil beberapa suka mencatat dengan
pena. Stabillo, tip ex, steppler dan penghapus adalah alat-alat tambahan yang
baiknya dimiliki oleh tiap mahasiswa.
2. Mendengarkan
secara aktif
Kemampuan
untuk mendengar secara aktif bukan hanya bermanfaat di bangku kuliah, namun
juga sangat bermanfaat bagi karir profesional di masa depan.
Untuk
bisa mendengarkan secara aktif, ada beberapa tips sebagai berikut:
a. Saat
mendengarkan, konsentrasi ke gagasan utama yang sedang dibahas. Coba untuk
bedakan antara gagasan utama dengan penjelasan-penjelasan tambahan dan
contoh-contoh. Apabila tidak paham dengan gagasan utama di balik
penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh dosen atau pembicara, tidak ada
salahnya untuk bertanya,
b. Pikirkan
tentang pertanyaan-pertanyaan yang temukan ketika membaca bahan-bahan atau
materi yang disyaratkan. Apakah dosen atau pembicara telah membahas atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut, apabila ada kesulitan untuk menemukan pertanyan,
bisa mendapatkannya dengan mengubah Tujuan Pembelajaran/Learning Objective yang
biasanya ada di bagian depan presentasi dosen, menjadi bentuk kalimat tanya.
Catat informasi-informasi yang relevan dengan pertanyaan tersebut, termasuk
juga pertanyaan-pertanyaan dari dosen,
c. Buat
catatan-catatan tindak lanjut “Harus lihat…”, “Saya belum paham….”, “Baca ini –
penting”, “Cari bacaan tentang…”, “Lihat Website…”, “Tanya teman tentang….”.
Melakukan komunikasi dengan diri sendiri tentang bacaaan atau materi,
d. Seringkali
ada petunjuk-petunjuk lisan yang disampaikan oleh dosen di kelas, misalnya ‘ini
penting”, “ingat”, “ini akan keluar ujian”, “coba perhatikan”,
“kesimpulannya..”, “berdasarkan penjelasan saya tersebut, maka…” dll yang
semuanya mengindikasikan hal yang penting untuk dicatat dan juga harus jeli
mengidentifikasi kapan dosen ganti topik, karena sebelum ganti topik, biasanya
dosen menjelaskan simpulan dari topik sebelumnya,
e. Mencatat
dengan singkat, buat singkatan-singkatan yang dimengerti misalnya (cont. untuk
contoh, simp. untuk kesimpulan, dll). Juga bisa memakai simbol, misalnya
bintang untuk menandai hal penting, titik tiga untuk menandai kesimpulan, tanda
tanya untuk menandai hal-hal yang belum ada mengerti dsb,
f. Saat
mendengarkan buat peta gagasan (conceptual map) dari penjelasan dosen dalam
bentuk bagan atau gambar. Apa gagasan utama? Apa gagasan pendukung? Bagaimana
kaitan antara masing-masing gagasan?,
g. Konsentrasi
akan menurun atau hilang setiap 20 menit. Ada baiknya berusaha mengembalikan
fokus ketika konsentrasi mulai menurun, salah satunya adalah dengan bertanya
kepada dosen,
h. Jangan
cemas apabila, setelah melakukan semua hal diatas, tetap tidak paham terhadap
penjelasan dosen. Apalagi di awal-awal kuliah masih punya banyak kesempatan
untuk berdiskusi dengan teman yang cukup paham, membaca lagi materi-materi dan
catatan atau bertanya dengan dosen di luar kelas. Ingat, kemampuan mendengar
secara aktif akan meningkat, seiring dengan banyaknya untuk berlatih.
E.
Tekhnik
Mencatat
Hal-hal Yang Dapat
Membantu Mencatat Efektif, sebagai
berikut:
a. Dengarkan materi secara aktif agar dapat menemukan ide-ide utama, membedakan
hal yang penting yang akan dicatat dari hal yang tidak penting,
b. Memperhatikan petunjuk-petunjuk penting dari pembicara atau bahan bacaan.
Petunjuk dari pembicara berupa ekspresi wajah, nada suara, dll. Sedangkan judul, kata-kata miring dapat menjadi petunjuk penting dari bahan
bacaan,
c. Bertanya bila ada hal yang kurang jelas dan tidak dimengerti.
d. Mempelajari materi sebelumnya agar memperoleh gambaran umum mengenai hal-hal
penting yang akan didengar atau dibaca kemudian,
e. membuat catatan yang sesuai dengan
karakteristik pribadi dengan menambahkan gambar, warna atau hal-hal yang paling
disukai.
F.
Strategi Mencatat
Strategi Mencatat menggunankan 5R,
yaitu:
1. Record (catat)
Menggunakan
poin-poin penting, temukan ide utama, gunakan outline atau konsep pemetaan,
gunakan kata-kata, gambar, grafik, atau hal lain yang diperlukan untuk
memudahkan bila nantinya kita ingin mendapatkan informasi dengan cepat. Hindari
kutipan kecuali bila sangat diperlukan,
2.
Reduce (sederhanakan)
Berdasarkan
catatan yang
tadi telah buat,
sederhanakanlah dalam bentuk kata-kata kunci, kalimat inti, atau dalam bentuk
pertanyaan pengarah.
3. Recite
(ceritakan)
Bercerita
pada diri sendiri berdasarkan apa yang telah dipelajari, ilustrasikan definisi atau konsep lainnya, buatlah perumpamaan
atau contoh sendiri.
4. Reflect
(bayangkan)
Pikir
ulang bagaimana hal tersebut dikaitkan dengan apa yang sebelumnya kita ketahui,
beri tanda di catatan kita pada istilah-istilah yang paling mewakili pelajaran
yang dimaksud.
5. Review (ulangi)
Membuat ringkasan
pada akhir dari satu bab pelajaran yang efektif
BAB II
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Belajar
merupakan perubahan perilaku maupun pengetahuan yang relatif menetap disebabkan
oleh pengalaman, strategi
belajar bersifat individual, artinya strategi belajar yang efektif bagi diri
seseorang belum tentu efektif bagi orang lain.
Mencatat
memang bukan kegiatan yang paling penting dalam sebuah proses pembelajar.
Tetapi, sebagai bagian dari sebuah sistem proses pembelajaran, kedudukannya
menjadi sangat vital ketika kita merasa memiliki keterbatasan dalam mengingat
dan memahami sebuah konsep atau persoalan.
Keterbatasan
itulah yang menuntut sistem rangsangan tertentu yang mampu menstimulus otak
akan bekerja lebih cepat, tepat, dan holistik.
B.
SARAN
Sebagai
seorang calon pendidik ada beberapa hal yang dapat kita lakukan diantaranya:
1.
Pendidik harus menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika memberikan pengajaran kepada anak
didiknya.
2.
Pendidik harus memastikan bahwa
anak-anak didiknya senang, suka, diajar oleh kita, agar mereka dapat menerima
materi dengan baik dan tidak merasa terpaksa.
3.
Menggunakan strategi-strategi yang menarik dan bermanfaat bagi siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar